16 Sep 2020, 15:52
Harry Ridwan Dibaca : 798Culinary Expert
SHOOT LIKE MIKE!
Menembak bola basket tampak sederhana dan indah dilihat, namun bukan berarti hal tersebut mudah untuk dilakukan. Setiap orang menembak dengan caranya masing-masing. Walaupun begitu, ada prosedur umum yang harus dipahami dan diikuti oleh seorang shooter untuk memaksimalkan hasil tembakan mereka :
Tips dalam menyempurnakan tembakan:
And remember guys, practice makes perfect….
Rd. Bayu Gurmilang
PENDIDIKAN DOKTER DI TIMOR LESTE
Setelah berpisah dari Indonesia melalui Referendum pada tahun 1999, Timor Leste (TLS) berdiri sebagai negara baru di kawasan Asia, dengan jumlah penduduk kurang dari 1 juta orang. Seperti hanya dengan negara lain di kawasan Asia, TLS tergolong negara miskin, bahkan dari data PBB yang dikeluarkan di tahun 2000 TLS termasuk dalam lima negara termiskin di dunia. Pada pemerintahaan pertama , dibawah kekuasaan partai FRETELIN ( salah satu partai terbesar dan tertua di TLS ) yang sedikit berhaluan kiri, menjalin hubungan dengan banyak negara2 di dunia, terutama negara2 berpaham sosialis, seperti Cuba, Cina dan Korea utara. Salah satu negara sosialis yang banyak membantu pada masa pemerintahan pertama TLS adalah negara Cuba. Bantuan yang diberikan diberbagai bidang, diantaranya pendidikan, pertanina dan kesehatan . Dibidang kesehatan, Cuba memberikan bantuan cukup signifikan, pada tahun 2000, bantuan diawali dengan pengiriman hampir 300 orang dokter yang disebarkan di seluruh pelosok TLS. Tugas para dokter ini selain memberikan pelayanan medis, mereka juga menjalankan “pendidikan” kedokteran kepada putra putri di tempat mereka bertugas yang memenuhi syarat. Seperi prinsip negara Cuba ( yang sosialis ) bahwa bila setiap dokter ang dikirim ke negara lain, mereka masing-masing harus mendidik salah satu putra setempat untuk menjadi dokter guna menggantikan bila tugas mereka selesai. Masing-masing dokter cuba bertugas maksimal 2 tahun dan selanjutnya diteruskan kelompok yang lain. Jadi setiap dua tahun dokter Cuba selalu bergantian dikirim ke TLS untuk melanjutkan pendidikan yang telah dirintis oleh pendahulu mereka.
Pada tahun 2002 mereka mengusulkan secara resmi kepada pemerintah untuk membuka Fakultas Kedokteran di Universitas Timor Leste ( UNTL ), namun karena fasilitas tidak mendukung, maka semua mahasiswa yang terseleksi diberangkatkan ke Cuba ( angkatan pertama 20 orang ), dimana semua biaya ditanggung pemerintahan Cuba. Target pemerintah sendiri adalah bahwa pada tahun 2020 setiap desa di TLS harus sudah mempunyai minimal seorang dokter. Sampai sekarang setiap tahunnya dikirim sekitar 20-30 mahasiswa ke Cuba.
Andreade Monteiro de la Cruz